Pembatasan total Bitcoin: Keuntungan atau Kekurangan?
Jumlah total Bitcoin ditetapkan sebesar 21 juta koin, fitur ini memicu kontroversi. Pendukung berpendapat bahwa ini dapat mencegah inflasi, sementara para kritikus khawatir hal ini dapat menyebabkan deflasi. Lalu, apakah batasan jumlah ini sebenarnya merupakan keunggulan atau kelemahan Bitcoin?
Pertama, perlu untuk mengklarifikasi salah satu kesalahpahaman umum: jumlah Bitcoin yang sebenarnya dapat digunakan jauh melebihi 21 juta. Meskipun jumlah total memang dibatasi pada 21 juta koin, setiap Bitcoin dapat dibagi hingga 8 desimal. Ini berarti unit terkecil Bitcoin, "Satoshi", hanya seper seratus juta dari satu Bitcoin, sehingga jumlah Bitcoin yang sebenarnya dapat digunakan mencapai angka yang mengejutkan, 21 triliun.
Meskipun jumlah yang sangat besar ini tidak akan mampu memenuhi permintaan di masa depan, manusia sepenuhnya mampu menciptakan koin digital baru. Saat ini, sudah ada ribuan jenis cryptocurrency di pasar, seperti Litecoin, Ethereum, dan EOS. Keragaman ini mengingatkan kita pada masyarakat kuno yang menggunakan berbagai logam mulia dan barang lain sebagai mata uang.
Perbedaan mendasar antara Bitcoin dan mata uang fiat terletak pada dua poin:
Penerbitan Bitcoin adalah hasil yang muncul dari pasar. Penambang memperoleh koin baru dengan mengeluarkan biaya dan menyediakan layanan, dan proses ini pada dasarnya tidak berbeda dari aktivitas ekonomi lainnya.
Bitcoin memiliki batas jumlah yang jelas, sementara mata uang fiat dapat diterbitkan tanpa batas. Ekspektasi kelangkaan ini adalah salah satu dukungan penting untuk nilai Bitcoin.
Desain Bitcoin dengan cerdik menyeimbangkan kelangkaan dan keterbagian. Seiring dengan meningkatnya nilai, kebutuhan transaksi dapat dipenuhi melalui pembagian yang lebih rinci. Mekanisme ini sebagian besar menyelesaikan masalah uang yang telah lama dieksplorasi oleh manusia, termasuk masalah kunci seperti jumlah uang beredar, distribusi awal, dan hak produksi uang.
Secara keseluruhan, batasan total jumlah Bitcoin tidak hanya menjamin kelangkaannya, tetapi juga memberikan likuiditas yang cukup melalui kemampuannya untuk dibagi. Desain ini mungkin dapat memberikan wawasan yang berguna untuk pengembangan sistem mata uang di masa depan.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
10 Suka
Hadiah
10
8
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-5854de8b
· 8jam yang lalu
Terbatas 21 juta, bisa naik nilai hanya dengan berbaring.
Lihat AsliBalas0
PermabullPete
· 10jam yang lalu
Lebih mengerti koin daripada pemain Aset Kripto
Lihat AsliBalas0
ImpermanentLossFan
· 07-04 21:12
btc bermain dengan baik baru bisa mendekati kebebasan finansial
Lihat AsliBalas0
LazyDevMiner
· 07-04 10:06
Tidak ada yang penting, tidak pergi menambang koin virtual
Lihat AsliBalas0
Ser_Liquidated
· 07-04 10:02
Masukkan semua posisi long dengan langsung.
Lihat AsliBalas0
LightningSentry
· 07-04 09:59
Terlalu sulit untuk dipahami, kenapa masih harus dihitung?
Bitcoin 21 juta total pasokan maksimum: pedang bermata dua dalam desain mata uang inovatif
Pembatasan total Bitcoin: Keuntungan atau Kekurangan?
Jumlah total Bitcoin ditetapkan sebesar 21 juta koin, fitur ini memicu kontroversi. Pendukung berpendapat bahwa ini dapat mencegah inflasi, sementara para kritikus khawatir hal ini dapat menyebabkan deflasi. Lalu, apakah batasan jumlah ini sebenarnya merupakan keunggulan atau kelemahan Bitcoin?
Pertama, perlu untuk mengklarifikasi salah satu kesalahpahaman umum: jumlah Bitcoin yang sebenarnya dapat digunakan jauh melebihi 21 juta. Meskipun jumlah total memang dibatasi pada 21 juta koin, setiap Bitcoin dapat dibagi hingga 8 desimal. Ini berarti unit terkecil Bitcoin, "Satoshi", hanya seper seratus juta dari satu Bitcoin, sehingga jumlah Bitcoin yang sebenarnya dapat digunakan mencapai angka yang mengejutkan, 21 triliun.
Meskipun jumlah yang sangat besar ini tidak akan mampu memenuhi permintaan di masa depan, manusia sepenuhnya mampu menciptakan koin digital baru. Saat ini, sudah ada ribuan jenis cryptocurrency di pasar, seperti Litecoin, Ethereum, dan EOS. Keragaman ini mengingatkan kita pada masyarakat kuno yang menggunakan berbagai logam mulia dan barang lain sebagai mata uang.
Perbedaan mendasar antara Bitcoin dan mata uang fiat terletak pada dua poin:
Penerbitan Bitcoin adalah hasil yang muncul dari pasar. Penambang memperoleh koin baru dengan mengeluarkan biaya dan menyediakan layanan, dan proses ini pada dasarnya tidak berbeda dari aktivitas ekonomi lainnya.
Bitcoin memiliki batas jumlah yang jelas, sementara mata uang fiat dapat diterbitkan tanpa batas. Ekspektasi kelangkaan ini adalah salah satu dukungan penting untuk nilai Bitcoin.
Desain Bitcoin dengan cerdik menyeimbangkan kelangkaan dan keterbagian. Seiring dengan meningkatnya nilai, kebutuhan transaksi dapat dipenuhi melalui pembagian yang lebih rinci. Mekanisme ini sebagian besar menyelesaikan masalah uang yang telah lama dieksplorasi oleh manusia, termasuk masalah kunci seperti jumlah uang beredar, distribusi awal, dan hak produksi uang.
Secara keseluruhan, batasan total jumlah Bitcoin tidak hanya menjamin kelangkaannya, tetapi juga memberikan likuiditas yang cukup melalui kemampuannya untuk dibagi. Desain ini mungkin dapat memberikan wawasan yang berguna untuk pengembangan sistem mata uang di masa depan.