Kekhawatiran di Balik Stablecoin: Analisis Mendalam Terhadap Syarat Layanan USDT dan USDC

Kejadian runtuhnya UST baru-baru ini memberikan dampak besar pada industri cryptocurrency, menimbulkan keraguan tentang stabilitas nyata stablecoin. Fokus yang paling diperhatikan adalah apakah stablecoin memiliki dukungan uang fiat dan aset lainnya yang cukup.

Meskipun cadangan adalah indikator kunci untuk mengukur penetapan nilai stablecoin, jika ketentuan hukum stablecoin tidak memberikan hak hukum kepada pemegang untuk menukar aset on-chain menjadi mata uang fiat, maka makna indikator ini layak dipertanyakan. Artikel ini akan fokus menganalisis syarat dan ketentuan dari dua stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini, USDT dan USDC, untuk mengungkap beberapa detail yang mungkin mengejutkan.

Analisis Syarat dan Ketentuan USDT

Penerbit USDT dengan tegas menyatakan dalam syarat layanan mereka bahwa, dalam keadaan likuiditas cadangan yang tidak mencukupi atau kerugian, mereka berhak untuk menunda penukaran atau penarikan USDT. Lebih penting lagi, mereka mempertahankan hak untuk menukarkan USDT melalui aset fisik, yang mungkin termasuk sekuritas dan aset lainnya dalam cadangan.

Ketentuan ini menimbulkan beberapa pertanyaan: jika USDT benar-benar didukung 100% oleh cadangan, mengapa masih diperlukan penundaan penebusan? Faktanya, USDT tidak sepenuhnya didukung oleh mata uang fiat, komposisi cadangannya sepenuhnya ditentukan oleh penerbit.

Laporan evaluasi dari Dewan Cadangan Federal AS juga menunjukkan bahwa aset yang mendukung USDT dapat terdepresiasi atau kurang likuid di bawah tekanan, serta ada risiko bank run, sementara kurangnya transparansi dapat memperburuk risiko tersebut.

Perlu dicatat bahwa hanya pelanggan langsung yang telah diverifikasi yang memenuhi syarat untuk mengajukan penebusan kepada penerbit USDT. Meskipun pengguna individu juga dapat menjadi pelanggan langsung, mereka perlu menyelesaikan proses KYC.

Analisis Syarat dan Ketentuan USDC

Penerbit USDC secara jelas menyatakan dalam syarat layanan mereka bahwa mereka tidak berjanji untuk memegang cadangan mata uang fiat yang setara dengan USDC, melainkan menggunakan aset yang dinyatakan dalam dolar yang setara untuk mendukung stablecoin.

Meskipun USDC menjanjikan penukaran 1:1 dengan USD, aturan ini hanya berlaku untuk mitra institusionalnya. Pengguna individu tidak dapat secara langsung menjalankan hak penebusan, melainkan hanya dapat melakukan operasi melalui institusi-institusi tersebut.

Lebih mengkhawatirkan lagi, penerbit USDC secara jelas menyatakan bahwa mereka tidak dapat menjamin bahwa 1 USDC akan selalu bernilai 1 USD, karena mereka tidak dapat mengendalikan bagaimana pihak ketiga mengutip atau memperdagangkan USDC. Mereka juga menyatakan tidak bertanggung jawab atas potensi kerugian yang disebabkan oleh fluktuasi nilai USDC.

Ringkasan: Ketidaksetaraan Hak

Dari sudut pandang hukum, USDT dan USDC tidak setara dengan mata uang fiat. Klaim cadangan 1:1 dari keduanya juga tidak sepenuhnya terkait dengan mata uang fiat, melainkan mencakup berbagai aset yang mungkin terdepresiasi.

Saat ini, pengguna mungkin tidak dapat menukar stablecoin ini secara bebas melalui jalur hukum. Untuk USDT, meskipun individu dapat menjadi pelanggan langsung, penerbit mempertahankan hak untuk tidak menukarkan mata uang fiat. Untuk USDC, meskipun ada janji untuk dapat menukarkan mata uang fiat, tidak diakui bahwa individu memiliki hak untuk langsung menjalankan janji tersebut.

Ketidakseimbangan hak antara penerbit stablecoin dan pengguna menimbulkan pertanyaan kunci: Apakah individu yang memiliki stablecoin benar-benar dapat menukarnya kembali ke mata uang fiat kapan saja dan di mana saja? Saat ini, penerbit USDT dan USDC tampaknya tidak memberikan jawaban yang jelas.