Lisensi Aset Virtual Hong Kong Memicu Perdebatan Pasar

Baru-baru ini, Guotai Junan International mengumumkan telah memperoleh lisensi aset virtual Hong Kong, yang memicu perhatian luas di pasar terhadap bidang ini. Saat ini, hanya ada 4 perusahaan terdaftar yang memegang lisensi terkait aset virtual di Hong Kong, termasuk OSL, Guotai Junan International, Futu Holdings, dan Xiangshang Rongke. Di antara perusahaan yang terdaftar di Hong Kong, terutama adalah OSL dan Guotai Junan International, sedangkan di pasar AS terdapat Futu Holdings dan Xiangshang Rongke.

Guotai Junan International baru-baru ini disetujui untuk meningkatkan "Lisensi Perdagangan Sekuritas Kategori 1" mereka menjadi lisensi yang memungkinkan penyediaan layanan perdagangan aset virtual. Lingkup layanan mencakup penyediaan layanan perdagangan aset virtual secara langsung, memberikan saran selama proses layanan perdagangan aset virtual, serta menerbitkan dan mendistribusikan produk terkait aset virtual, termasuk derivatif over-the-counter.

Sebenarnya, Guotai Junan International telah mulai memperkenalkan produk struktural berbasis ETF aset virtual spot di pasar Hong Kong sejak 2024, dan telah memperoleh izin untuk menjalankan bisnis agen perkenalan platform perdagangan aset virtual. Hingga Februari 2025, Komisi Sekuritas Hong Kong merilis peta jalan regulasi "A-S-P-I-Re" dan secara tegas menyatakan bahwa peraturan pengelolaan stablecoin akan mulai diterapkan pada bulan Agustus. Tindakan Guotai Junan sangat sesuai dengan ritme pelaksanaan kebijakan, dan dianggap sebagai realisasi strategi pemerintah Hong Kong untuk menjadi "pusat internasional aset virtual."

Setelah pengumuman berita, harga saham Guotai Junan International melonjak tajam, mendorong indeks sekuritas Tiongkok di Hong Kong naik. Di pasar saham A-share, beberapa saham sekuritas juga mengalami kenaikan yang signifikan.

Meskipun Guotai Junan International menjadi perantara sekuritas China pertama yang disetujui, tetapi para ahli industri mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan sekuritas lokal Hong Kong, termasuk Victory Securities dan Everbright Securities, telah secara bertahap menyelesaikan aplikasi peningkatan lisensi nomor 1. Sementara itu, Futu Holdings telah terus berinvestasi di bidang aset virtual sejak tahun 2022, dan anak perusahaan mereka di Hong Kong, Futu Securities (Hong Kong), juga telah terhubung ke platform yang sesuai dan menyediakan layanan terkait.

Pasar memberikan narasi "pilot strategis tingkat nasional" untuk pengaturan aset virtual Guotai Junan International, menganggap bahwa mereka mungkin memiliki keunggulan awal dalam hal kebijakan, dana, dan akses sumber daya. Sebaliknya, Futu sebagai sekuritas internet memiliki ruang asosiasi pasar yang lebih terbatas. Selain itu, Guotai Junan International adalah target Stock Connect, yang memungkinkan dana A-share untuk berinvestasi di saham ini melalui saluran utara, yang dalam beberapa hal memperburuk volatilitas harga saham dan pengejaran dana.

Dari sudut pandang penataan Guotai Junan International, jalur kepatuhannya adalah dengan menggunakan identitas broker tradisional melalui peningkatan lisensi, serta memanfaatkan saluran regulasi lokal untuk memasuki pasar aset virtual. Namun, karena sebagian besar broker saat ini tidak memiliki bursa sendiri, mereka lebih banyak mengandalkan pembentukan akun komprehensif di platform berlisensi untuk mengakses layanan perdagangan. Banyak broker yang mengadopsi model serupa dan secara ketat membatasi jangkauan klien, misalnya dengan mensyaratkan klien memiliki identitas Hong Kong atau luar negeri dan tidak menerima transaksi dari penduduk daratan.

Model kerjasama "perantara + bursa" ini meskipun telah mencapai saling melengkapi keunggulan, namun juga terdapat risiko potensial. Jika bursa yang sesuai dengan regulasi memperluas bisnis perdagangannya di masa depan, atau mengalami gangguan teknis, atau sengketa regulasi, struktur kerjasama yang sangat terikat dengan perantara tersebut akan membuat eksposur risiko sulit dipisahkan dan sulit untuk dikendalikan secara independen.

Saat ini, desain sistem regulasi di Hong Kong memastikan kepatuhan sambil juga menekan daya saing pasar hingga tingkat tertentu. Jumlah platform perdagangan yang dapat dihubungkan secara patuh terbatas, yang menyebabkan likuiditas keseluruhan tidak mencukupi, dan ada jarak tertentu dalam harga perdagangan dibandingkan dengan pasar utama di Eropa dan Amerika. Oleh karena itu, beberapa lembaga telah memilih untuk mengajukan lisensi VATP dan menghubungkan diri dengan penyedia likuiditas global untuk meningkatkan efisiensi perdagangan dan pengalaman pelanggan, serta mencapai otonomi dan diferensiasi bisnis.

Guotai Junan International telah disetujui untuk lisensi layanan perdagangan aset virtual di Hong Kong, menandakan langkah penting dalam penggabungan model bisnis pialang tradisional dengan teknologi blockchain. Peristiwa ini menunjukkan bahwa, di bawah kerangka regulasi yang ketat, Hong Kong sedang berupaya membangun ekosistem keuangan aset digital yang memadukan kepatuhan dan dinamika. Sementara itu, pasar mulai melakukan penataan di sekitar "aset virtual yang patuh + infrastruktur keuangan", seperti stablecoin, obligasi tokenisasi, pialang yang diubah oleh blockchain, dan sebagainya.

Hong Kong sedang berusaha untuk mendorong inovasi keuangan melalui keunggulan regulasi, mengambil kembali kekuasaan berbicara sebagai pusat keuangan yang dulu. Peraturan stabilcoin yang diluncurkan pada bulan Mei dan peraturan lisensi baru pada bulan Agustus semuanya bertujuan untuk memberikan ruang regulasi lebih lanjut bagi stabilcoin offshore. Pembebasan oleh Guotai Junan kali ini memungkinkan lembaga keuangan berlisensi dan bursa untuk menjadi tempat inkubasi saluran distribusi stabilcoin, dengan lebih dari 1 triliun RMB offshore di Hong Kong juga dapat menyediakan dasar likuiditas untuk stabilcoin, memberikan banyak peluang bagi pialang untuk bergabung dalam saluran distribusi.

Namun, bagi investor biasa di dalam negeri, berpartisipasi dalam layanan aset kripto yang ditawarkan di Hong Kong masih menghadapi banyak batasan. Investor perlu memiliki akun Hong Kong secara sah, dan sumber dana serta latar belakang identitas harus memenuhi standar pemeriksaan kepatuhan regulasi terhadap dana luar negeri. Baik Guotai Junan International maupun Futu, Tiger, dan lainnya, secara tegas melarang investor dengan identitas daratan Tiongkok untuk membuka akun dan berpartisipasi dalam perdagangan aset digital.

Di masa depan, seiring dengan penyempurnaan lebih lanjut dari kebijakan regulasi, investor yang memenuhi syarat di daratan mungkin juga dapat berpartisipasi dalam investasi aset virtual melalui cara yang diakui oleh regulasi. Perkembangan di bidang ini patut untuk terus diperhatikan.