Baru-baru ini, sebuah berita yang melibatkan CEO aplikasi pesan instan terkenal Telegram menarik perhatian. Diketahui bahwa eksekutif perusahaan tersebut menghadapi tuntutan pidana di Prancis karena gagal mengendalikan konten ilegal di platform. Eksekutif yang lahir di Rusia dan saat ini memegang kewarganegaraan Prancis ini sudah dibebaskan dengan jaminan, tetapi diminta untuk tetap berada di wilayah Prancis dan secara berkala melapor kepada pihak berwenang.
Terkait hal ini, pihak Rusia menyatakan keprihatinan. Seorang juru bicara senior pemerintah Rusia memperingatkan otoritas Prancis agar tidak mengambil tindakan yang bernuansa politik dalam kasus ini, dan mengisyaratkan bahwa jika pihak Prancis terus melanjutkan tuduhan terkait, hal itu mungkin akan dianggap sebagai suatu tindakan "penganiayaan politik".
Perlu dicatat bahwa juru bicara ini juga secara khusus menekankan bahwa pihak Rusia mengakui bahwa eksekutif tersebut memiliki kewarganegaraan Rusia, dan menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan jika diperlukan. Pernyataan ini tampaknya mengisyaratkan posisi pemerintah Rusia terhadap kejadian ini dan kemungkinan niat untuk terlibat.
Perkembangan peristiwa ini memicu diskusi tentang manajemen perusahaan teknologi multinasional, kebebasan berbicara, dan kerja sama peradilan internasional. Seiring dengan kemajuan kasus, reaksi dari berbagai pihak dan tindakan yang mungkin diambil akan terus menjadi perhatian.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
19 Suka
Hadiah
19
7
Bagikan
Komentar
0/400
CryptoPunster
· 07-08 14:07
Orang yang bahkan tidak mau masuk toilet jongkok sekarang berbicara untuk orang lain.
Lihat AsliBalas0
FlippedSignal
· 07-07 23:49
Oh tidak, jelas salah orang.
Lihat AsliBalas0
HappyMinerUncle
· 07-05 15:22
Apa tuduhan itu kalau bukan untuk memanipulasi kinerja?
Lihat AsliBalas0
PumpStrategist
· 07-05 15:19
Konsep pengendalian, menunggu pembersihan pesanan di titik terendah
Eksekutif Telegram menghadapi tuntutan pidana di Prancis, Rusia memperingatkan untuk tidak mempolitisasi.
Baru-baru ini, sebuah berita yang melibatkan CEO aplikasi pesan instan terkenal Telegram menarik perhatian. Diketahui bahwa eksekutif perusahaan tersebut menghadapi tuntutan pidana di Prancis karena gagal mengendalikan konten ilegal di platform. Eksekutif yang lahir di Rusia dan saat ini memegang kewarganegaraan Prancis ini sudah dibebaskan dengan jaminan, tetapi diminta untuk tetap berada di wilayah Prancis dan secara berkala melapor kepada pihak berwenang.
Terkait hal ini, pihak Rusia menyatakan keprihatinan. Seorang juru bicara senior pemerintah Rusia memperingatkan otoritas Prancis agar tidak mengambil tindakan yang bernuansa politik dalam kasus ini, dan mengisyaratkan bahwa jika pihak Prancis terus melanjutkan tuduhan terkait, hal itu mungkin akan dianggap sebagai suatu tindakan "penganiayaan politik".
Perlu dicatat bahwa juru bicara ini juga secara khusus menekankan bahwa pihak Rusia mengakui bahwa eksekutif tersebut memiliki kewarganegaraan Rusia, dan menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan jika diperlukan. Pernyataan ini tampaknya mengisyaratkan posisi pemerintah Rusia terhadap kejadian ini dan kemungkinan niat untuk terlibat.
Perkembangan peristiwa ini memicu diskusi tentang manajemen perusahaan teknologi multinasional, kebebasan berbicara, dan kerja sama peradilan internasional. Seiring dengan kemajuan kasus, reaksi dari berbagai pihak dan tindakan yang mungkin diambil akan terus menjadi perhatian.